PT Graha Mitra Asia Tbk. (RELF) membidik pembangunan 1.300 unit rumah pada 2023 usai mendapatkan suntikan modal dari aksi pencatatan saham perdana alias initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 22 Juni lalu.
Direktur Utama Graha Mitra Asia Ivan Darmanto mengatakan pembangunan 1.300 rumah tersebut mencakup tiga proyek yang dimiliki perseroan pada tahun ini. Dia menuturkan perusahaan yang saat ini tengah menggarap proyek di Greenland Kemang dengan 13 hektare tersebut, sedang melakukan persiapan untuk membuka dua proyek anyar di Semplak, Bogor, Jawa Barat dan Jagakarsa, Jakarta Selatan. “Sehingga di tahun ini perseroan akan memiliki tiga proyek dengan estimasi akan dibangun lebih dari 1.300 unit rumah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (11/7/2023).
Ivan menyatakan RELF memiliki pengalaman dan rekam jejak panjang di bidang perumahan. Perusahaan yang berdiri pada tahun 2018 ini juga merupakan bagian dari Relife Property, sehingga dinilai mampu mengakselerasi bisnis dan mengejar pertumbuhan secara cepat. “Perseroan juga mencatatkan penjualan yang bagus, di mana hingga Juni 2023 ini, jumlah booking dan akad sebanyak 168 unit,” kata Ivan.
Ivan menyatakan RELF memiliki pengalaman dan rekam jejak panjang di bidang perumahan. Perusahaan yang berdiri pada tahun 2018 ini juga merupakan bagian dari Relife Property, sehingga dinilai mampu mengakselerasi bisnis dan mengejar pertumbuhan secara cepat. “Perseroan juga mencatatkan penjualan yang bagus, di mana hingga Juni 2023 ini, jumlah booking dan akad sebanyak 168 unit,” kata Ivan.
Di sisi lain, Direktur Keuangan Graha Mitra Asia Edy Abdul Malik menyampaikan bahwa RELF menargetkan penjualan properti pada 2023 mencapai Rp72 miliar dan membidik kenaikan penjualan menjadi Rp128 miliar tahun depan. Menurutnya, kenaikan target penjualan akan diimbangi dengan ekspansi yang dijalankan seperti membuka proyek-proyek baru.
Edy menyampaikan bahwa proyek Greenland Kemang, Bogor, memiliki margin yang lumayan karena harga akuisisi tanah dinilai cukup murah. Pada saat bersamaan, harga jual unit rumah saat ini juga telah mengalami kenaikan mengikuti perkembangan harga pasar sehingga RELF mendapatkan peluang profit yang lebih besar dari proyek tersebut. “RELF saat ini bekerja sama dengan bank-bank penyedia KPR, di antaranya BRI, BSI, BTN, Bank Ganesha dan BJB yang sudah bekerjasama. Perseroan terus melakukan ekspansi untuk menambah alternatif pilihan Bank untuk menyediakan fasilitas KPR bagi konsumen,” ujarnya.
Dia menambahkan dukungan dari perbankan penyedia KPR ini juga menjadi salah satu bagian yang tak dapat dipisahkan untuk mendukung agresivitas pertumbuhan penjualan RELF. Berdasarkan data Kementerian PUPR, saat ini penyediaan perumahan masih dihadapkan pada tantangan besar untuk menyelesaikan 12,71 juta backlog rumah tangga, dan terus bertambah sekitar 600.000 – 800.000 rumah tangga baru setiap tahunnya. Relife Property tercatat memiliki sejumlah portofolio proyek perumahan, antara lain Greenville Cileungsi, Greenville Maros, Makassar, Greenland Forest Hill Bogor, Greenland Healthfull Living Depok, Greenland River Villa Ciampea, Bogor.
Sementara itu, di segmen townhouse, proyek yang dimiliki Relife Property di antaranya Amaya Townhouse Jagakarsa, Serenity Townhouse Ciracas, Alana Boutique Townhouse Jagakarsa, Villasa Boutique Townhouse, Cipayung, hingga Ayana Serpong Townhouse dan River Villa. (Sumber: Bisnis.com)